PEREMPUAN DI TITIK NOL, MEMBONGKAR KEBOBROKAN KAUM LELAKI
Resensi Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal el-Saadawi Kelas social ekonomi berdasarkan perbedaan gender yang menindas, terlupakan oleh Charles Darwin setelah menemukan teori evolusi. Sebab, waktu itu kaum Borjuis selalu menganggap mereka adalah keturunan para dewa dan membenarkan segala tindakan eksploitatif tidak manusiawi. Mensakralisasi diri dengan eksistensi-eksistensi yang dianggap suci. Sedangkan para perempuan, hanya dijadikan budak oleh kaum lelaki serta pelampiasan nafsu birahi. Nawal el-Sadawi, seorang feminis dari mesir, mencoba menceritakan dan melawan kebobrokan, diskriminasi, eksploitasi dan subordinasi para wanita ditempatnya. Di mana ia menguak sebuah kebobrokan masyarakat yang didominasi oleh kaum lelaki, sebuah kritik terhadap budaya patriarki yang dijunjung begitu tinggi. Meminjam bahasa Muchtar Lubis, Buku sangat “keras dan pedas”. Membongkar semua keburukan, penindasan, pelecehan, dan ketidak adilan terhadap kaum perempuan. Novel ini ditulis berdasarkan kis