Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

KEKONYOLAN YANG TERUS BERLANGSUNG

Gambar
KEKONYOLAN YANG TERUS BERLANGSUNG Suatu hari di masa paling kusut dalam kehidupan kuliah,Anjani memutuskan untuk pergi ke pantai. Ia mengajak Atik, sahabatnya. Kegiatan itu dimaksud dalam rangka menghilangkan segala kegalauannya di saat-saat sulit kuliahnya. Bukan hanya tugas akhir kuliah yang melelahkan, tapi perasaannya kepada Bima yang tak kunjung tuntas. Semakin membuatnya galau dan ingin pergi jauh dari semua itu. Pulang dari pantai Anjani dan Atik sengaja melewati jalan yang sepi untuk menghindari kemacetan dan mobil-mobil tronton. Anjani sedikit khawatir, sepanjang perjalanan hanya terlihat kebun pisang dan sawah, tak terlihat aktivitias penduduk sekalipun petani. Kendaraan yang melintas dijalan tersebut juga terhitung sedikit. Hari itu cuaca tiba-tiba buruk. Hujan deras mengeringi perjalanan pulang mereka. Anjani semakin khawatir karena jarak pandang tidak sampai satu meter. Sebelum seluruh badannya basah kuyup mereka memutuskan untuk berteduh di warung

RENUNGAN RAJAB

Gambar
RENUNGAN RAJAB Bisakah kita menemui pemimpin atau penguasa paling tinggi di negeri ini ?, atau paling tidak penguasa ditingkat daerah, provinsi atau kabupaten/kota ? atau mungkin pejabat-pejabat lain seperti Menteri, anggota dewan, Direktur Perusahan besar dan pejabat lain?. Tentu jawabanya bisa. Namun, untuk bertemu dengan mereka tentulah tidak bisa setiap waktu bahkan setiap hari. Kita bisa berjumpa dengan mereka mungkin disaat tertentu. Seperti Open House atau acara-acara seminar di kampus. Suatu kebanggaan tersendiri untuk mereka yang bisa bertemu dengan penguasa tersebut. Nah ini penguasanya para penguasa, penguasa yang Mahatinggi, mengadakan open house lima kali dalam sehari. Bahkan dengan kemurahan-Nya kita bisa berjumpa setiap hari, tidak hanya open house tapi Ia selalu membuka pintu untuk kita bertemu dengan-Nya ditengah malam bahkan dini hari. Bahkan Ia menawarkan kepada kita “adakah yang punya keinginan”?, “adakah yang ingin selalu aku ingat”?. “adakah