MENCOBA BERSAHABAT DENGAN MAKHLUK GAIB
Kisah ini terjadi pada tahun 2003, ketika itu aku duduk di kelas 3 SD. Suatu malam, aku bersama ayah, ibu, dan pamanku menghadiri undangan syukuran saudaraku yang tinggal di kampung sebelah, masih satu desa. Namun, jarak tempuh dari rumahku ke kampung tersebut memakan waktu sekitar 30 menit berjalan kaki. Melewati persawahan, kebun kopi, hutan dan bukit. Waktu itu, belum ada yang mempunyai kendaraan di keluarga kami, jadi mau tidak mau harus berjalan kaki. Kami berangkat dari rumah selepas solat magrib, berempat. Karena hari mulai gelap, kami membawa satu buah patromak untuk penerang jalan. Tidak begitu terang, cahayanya hanya cukup untuk membuka jalan dengan jarak jangkau yang tidak terlalu jauh, hanya satu meter ke depan dan kesamping. tidak ada lampu rumah apalagi lampu penerang jalan, karena jalan yang kami tempuh adalah sawah dan hutan. Kami mulai berjalan melewati sawah, jalannya setapak dan kecil, saat berjalan melewati sawah, kami harus berbaris, aku memilih barisan tengah kare