RENUNGAN RAJAB
RENUNGAN RAJAB
Bisakah kita
menemui pemimpin atau penguasa paling tinggi di negeri ini ?, atau paling tidak
penguasa ditingkat daerah, provinsi atau kabupaten/kota ? atau mungkin
pejabat-pejabat lain seperti Menteri, anggota dewan, Direktur Perusahan besar
dan pejabat lain?. Tentu jawabanya bisa. Namun, untuk bertemu dengan mereka
tentulah tidak bisa setiap waktu bahkan setiap hari. Kita bisa berjumpa dengan
mereka mungkin disaat tertentu. Seperti Open House atau acara-acara
seminar di kampus.
Suatu kebanggaan
tersendiri untuk mereka yang bisa bertemu dengan penguasa tersebut. Nah ini
penguasanya para penguasa, penguasa yang Mahatinggi, mengadakan open house lima
kali dalam sehari. Bahkan dengan kemurahan-Nya kita bisa berjumpa setiap hari,
tidak hanya open house tapi Ia selalu membuka pintu untuk kita bertemu
dengan-Nya ditengah malam bahkan dini hari. Bahkan Ia menawarkan kepada kita “adakah
yang punya keinginan”?, “adakah yang ingin selalu aku ingat”?. “adakah yang
memohon ampunanku ?”.
Bukankah itu
suatu kemurahan yang sangat luar biasa untuk kita hamba yang kerdil ini? Lalu bagaimana
kita yang kecil ini menyikapi kemurahan yang luar biasa tersebut?. Apakah kita
selalu senang dan semangat memenuhi panggilannya?. Sebagaimana kita semangat
dan bangga saat bertemu penguasa dan pemimimpin di dunia ini.
Bukankah perisiwa
Isra’ dan Mi’raj Nabi memiliki nilai historis yang sangat penting
untuk kita? Meski sebagain orang beranggapan bahwa persitiwa tersebut sangat
irasional. Beragama memang perlu menggunakan akal. Tapi tidak semua yang berbau
agama harus masuk akal, jika semua harus masuk akal maka tidak ada bedanya agama
dengan sains.
Lalu, apakah
kita selalu semangat untuk menghadap ?
Sebagaimana
misalnya kita dipanggil dan menghadap Presiden, Gubernur atau pejabat yang
lain?.
Sayyid Rifa’i
Ciputat, 28
Februari 2020
Komentar
Posting Komentar