MALAM MINGGU PENUH DUSTA.




Konon, cinta adalah hal yang paling rumit dalam sejarah hidup manusia. Adam siap dihukum demi permintaan sang ke kasih memakan buah terlarang. Qobil dan Habil harus saling membunuh. Atau seperti Friedrich Nietzsche, cintanya bertepuk sebelah tangan dan mengalami banyak penolakan.

Nayah, seandaikan engkau tahu, bahwa cinta sedari dulu hingga sekarang, bahkan nanti di masa depan, akan begitu-begitu saja. Hadir orang ke tiga, ketidak cocokan secara karakter, keluarga yang ikut campur, atau membohongi hatinya sendiri.  


Masalahnya, manusia terkadang tidak bisa membedakan antara cinta dan nafsu, Ada juga yang mencapur keduanya.

Hidup memang begitu, Nayah. Biarkan Para lelaki yang telah mengajarkanmu segala hal itu, pergi. Sebab, ia hanya mengajarkan, tidak mengajak dan menuntunmu.


Walau cinta yang pernah engkau alami itu rumit dan membingungkan, engkau harus terus menjalani hidup. Belum berakhir, percayalah.


Pernah suatu waktu aku berfikir bagaimana seorang lelaki bisa menyia-nyiakan mu. Parasmu cantik nan anggun, dewasa sejak dalam fikiran dan perbuatan, juga seorang yang terpelajar. Walau banyak orang bilang, untuk apa perempuan berpendidikan tinggi-tinggi, karena ujungnya tetap ke dapur. Percayalah, hari esok, entah kapan, sepuluh, dua puluh, atau tiga puluh tahun yang akan datang. Perubahan akan di mulai dari tungku, dan rempah-rempah yang  kau olah adalah sebuah modal awal.


Lebih jauh, kalau bicara pernikahan, kau tahu ?. Itu untuk membangun sebuah peradaban. Bukan hanya sekedar enak-enak di ranjang yang reot, atau post poto kemesraan di media sosial yang acak adut itu.


Mungkin kamu pernah  terpuruk karena merasa gagal menjalin suatu hubungan, atau bahkan beberapakali. Padahal, yang aku tahu, itu sebuah keberuntungan. Tapi mereka akan tetap bilang itu takdir tuhan. Kamu tahu, kata-kata itu klise, Nayah.

Coba kamu bayangkan, kamu seorang perempaun yang harus menanggung beban nafkah keluarga, misalnya. Belum lulus kuliah, pengalamanmu tentang dunia yang luas ini belum banyak, Bisa saja itu menjadi penghalang cita-citamu  terwujud Jika kamu  salah langkah.

Jangan biarkan oranglain mendirikan rumah dan membuat halaman luas yang belum pasti dalam balutan kasih sayangmu. 


Oohhh,  Bergembiralah. Hujan sudah reda, tak perlu ada air mata, apalagi penyesalan yang terlalu panjang. Jangan habiskan waktumu memikirkan Para lelaki itu, Kamu yang harus tentukan nasibmu sendiri.

Aku di sini tidak untuk menjait setiap luka yang ada di dalam dadamu. Kita masih muda, dan luka adalah biasa. Di sini, kita akan meracik masa lalu menjadi sebuah pelajaran penting. Tidak usah dilupakan, cukup kita maafkan. Bagaimanapun, masa lalu adalah bagian dari episode kehidupanan. Biarkan semuanya berlalu, kemudian kita sambut hari esok yang kitapun tak pernah tahu. 


Nayah, aku bukanlah bayangan tubuhmu yang akan menghilang begitu saja dalam gelap. Itulah sebabnya kita tidak boleh terlalu bergantung kepada Orang lain. Karena bayangan kita sendiri akan meninggalkan kita pada saat gelap.

Bila hidup adalah penghayalan, tidak perlu ada perjuangan. Manusia akan hidup dalam bayang-bayang.

Mereka akan bertanya, siapa aku?. Aku hanya seorang penyembah telepon genggam, seperti kebanyakan orang. 

Aku juga bukan apa-apa bagi kekasihku. Karir tak ada, profesipun tak punya. Aku hanyalah segumpal personalitas yang tercampak dari langit, tapi tanpa idenditas di bumi. Aku hanya sekedar orang bukan seseorang, yang berbeda dari lainnya hingga menjadi seseorang. Nayah, Selamat Hujan. 


Ciputat, 14 November 2020.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SYEKH AHMAD SYATHIBI ( Bapak Pendidikan dari Tanah Pasundan )

BIOGRAFI SINGKAT KH BAHRUDDIN

ANJANI ( Cinta dan Patriarki )