PNS, JOBS DREAMS OF INDONESIAN PEOPLES.
Menjadi
seorang Pegawai Negeri Sipil masih menjadi pilihan bagi para pekerja di
Indonesia, menjadi sebuah impian bagi mereka yang mengharapkan kesejahtraan. Berbondong-bondong untuk mendaftar dan berharap lolos di
instansi yang diharapkan, sehingga menjadi seorang Pegawai Negeri
Sipil.
Tahun 2017 akhir telah dibuka CPNS besar-besaran di tingkat pusat.
berbagai lembaga dan institusi Negara, dikarenakan
kebutuhan tenaga kerja yang cukup banyak untuk pegawai negeri. Tahun 2018
mendatan, beredar informasi bahwa akan dibukanya pendaftaran CPNS di tingkat
daerah, menjadi kesempatan selanjutnya bagi mereka yang tidak lolos pada tahap
seleksi CPNS di tingkat pusat.
Tidak semua instansi
membuka pendaftaran CPNS daerah, hanya pada posisi-posisi yang memang
berkebutuhan khusus, terutama untuk meningkatkan kemajuan-kemajuan di daerah,
seperti bidang kesehatan, Pendidikan, dan
Pembangunan.
Selain menjadi abdi
negara, tentu menjadi seorang pegawai negri terjaminan akan hal-hal yang
bersifat materi sudah pasti mendapatkannya. Inilah salah satu alasan kenapa
sampai saat ini PNS menjadi impian bagi para pekerja di Indonesia.
Selain dari pada kesejaahtraan, pekerjaan yang santai serta nyaman pun menjadi alasan, terlebih
non PHK. Dan sebuah kebanggan tersendiri ketika menjadi abdi negara.
Lihat saja ketika ada
dibuka pendaftaran CPNS, masyarakat berbondong-bondong untuk mendaftar dengan
harapan lolos seluruh tahapan test yang dilakukan, bukan lagi ribuan pendaftar,
tetapi puluhan ribu pendaftar, sehingga persaingan dan pelung lolos
semakin sulit. Karna jumlah kuota dengan jumlah pendaftar tentu sangat jauh .
Menurut
banyak penulis blog, mendiang Romo Mangunwijaya pernah menulis bahwa sistem
pendidikan kita melahirkan minat untuk menjadi PNS karena masih mewarisi mental
inlander dari zaman penjajahan dulu. Kolonial Belanda mendidik orang
supaya patuh dan taat pada pemerintah agar bisa menjadi ambtenaar (PNS
zaman kolonial) yang merupakan jabatan terhormat ketika itu. Paradigmanya
adalah mereka merupakan bagian dari kekuasaan (penguasa) yang akan mengambil
pajak dari rakyat. Sikap mental itulah yang diwarisi sampai sekarang,
mereka bukan pelayan dari rakyat dan pembayar pajak tapi yang mempunyai
kekuasaan sehingga berhak untuk mendapatkan previledge berupa
gaji, pelayanan, dan berbagai fasilitas. Inilah yang akan menggiring para
penguasa ke perilaku koruptif.
Kita
tetap berharap bahwa para abdi negra itu melakukan tugasnya dengan baik dan
benar, tidak hanya menikmati fasititas yang disedikan oleh negar yang bersumber
dri uang rakyat dan Tidak mewarisi mental inlander. Kita tetap berdoa dan harus
percaya bahwa masih banyak abdi-abdni negara yang baik dan menjalankan tugasnya
dengan benar.
Banyak orang yang frustasi ketika mereka gagal mejadi seorang
pegawai negeri, yang lebih parah sampai nekat untuk melakukan bunuh diri.
seolah-olah menjadi pegawai negeri adalah segalanya. Pikiran seperti itu bisa
saja tertanam dalam fikiran mereka yang oreintasinya hanya sebatas kemakmuran
hidup dengan materi. padahal bukankah kebahagian itu terdapat pada hati
seseorang yang lapang ? .karena hanya mereka yang miskin sellau berusaha untuk
menjadi kaya.
pada akhirnya, pekerjaan apapun yang kita dapatkan perlu disyukuri. Tidak ada
pekerjaan yang hina, yang hina adalah mereka yang tidak mau berusaha dan kerja
keras. jangan terlalu terus memikirkan kelak kita akan
menjadi apa. Karna
Komentar
Posting Komentar