IBU, SANG PEMILIK SURGA

Orang-orang tidak pernah tau mereka akan lahir dari siapa, keluarga siapa, ras apa, agama apa dan keadaan seperti apa. Ada yang lahir kedunia ini dengan kelahiran normal, keluar langsung dari rahim sang ibu, adapula yang lahir lewat persalinan, pastinya dari perut sang ibu. Tak pernah menyangka akan lahir dalam situasi seperti apa. Ada yang terlahir ketika dalam perjalanan, ada yang terlahir ketika situasi peperangan, ada yang terlahir di pegunungan, ada yang terlahir tapi ayahnya sudah meninggal, dan ada juga karna  kelahiran kita,  ibu yang melahirkan  meninggal. Sungguh, wanita yang sangat luar biasa.
Tak pantas rasanya jika kita tidak bersyukur atas nikmat yang besar, nikmat terlahir kedunia. Dijaga, dirawat, dan besarkan oleh seorang yang diutus oleh Tuhan dengan kaish sayang, seorang yang tangguh, kuat, sabar dan rela berkorban untuk anaknya agak bisa hidup dan tumbuh besar. Hidup dan mati ia pertaruhkan untuk kelahiran sang anak. Sebelum lahirpun kita sudah dijaga dengan baik ketika dalam kandungan nya, diberi kenyamannan, diberika makanan yang bergizi supaya kita terlahir dengan sehat.. kesabaran yang sungguh luar biasa, tak ada yang lebih sabar dari seorang ibu. Menagis dalam doa, mengharapkan anaknya terlahir dengan selamat meski harus mengirbankan nyawanya.
Ia tak pernah mengharapkan apa-apa, tak pernah menutut semua yang telah ia berikan dengan balasan, hanya berharap agar anaknya menjadi anak yang berbakti dan berakhlak baik. Seorang ibu bisa mengurus sembilan anak-anaknya menjaganya dan membesarkannya hingga ia benarbenar sempurna. Tapi, satu orang anak belum tentu bisa mengurus satu orang ibu. Ia menghabiskan waktunya hanya untuk mengurus anak-anaknya, menumbuhkan nya supaya hidup. Tapi seorang anak ketika ia tumbuh besar, mengurus ibunya hanya untuk menunggu kematiannya.
Ia mengajarkan kita segalanya, berbicara, berjalan, belajar, memahami kehidupan. Ia tempat kita pulang, mengadu keluh kesah, menagis, meluapkan segala rasa, mengeluh tentang kehidupan, mengadu tentang perihnya kehidupan. Ia tak pernah bosan mendengarkan semua keresahan kita, keluahan dan tangisan. Ia selalu setia mendengarkan dan memberikan nasehatnya agar kita kuat. Selalu terseyum saat kita menangis.
Ketika anaknya menjadi sorang yang sukses, ia akan selalu bilang “itu anak ku” . dan ketika anaknya gagal, ia akan tetap bicara bahwa ia adalah anak ku. Sungguh, ibu adalah orang yang sangat hebat. Selalu menerima kita dalam keadaan apapun, ialah cinta yang sesungguhnya, ialah tempat kita pulang, dia lah sang pemilik surga. Jika surga ada ditelapak kaki ibu, akan selalu kucium dan kubasuh kakinya, dan kujaga persaaanya. Agar surga itu tak terluka.

Doa yang tak pernah henti selalu dia berikan untuk kebaikan anaknya. doa dari seribu wali Qutub, tidak lebih mustajab dari doa satu orang ibu. Doa ia tak pernah berhenti mengalir, dibalik orang-orang yang sukses itu, ada doa ibu yang tak pernah berhemti.
Semua kesalahkan akan selalu ia maafkan. Semua ke khilafan akan slalu ia lupakan. Kini, anaknya sudah tumbuh besar seperti yang ia harapkan. Tapi, apakah kita telah memberikan bakti kita yang terbaik untuk dia sang pemilik surga ? atau kita hanya akan mengurusnya ketia tua sambil menunggu ajal menjemputnya.? Sungguh, surga itu sangat dekat. Surga itu ada dirumah, surga itu tak pergi kemana-kemana. Dialah ibu, sang pemilik surga.    
Tetaplah berbakti kepada orang tua  meski mereka telah tiada, dengan cara mendoakannya. Karna doa seorang anaklah yang akan menolong mereka, di dunia yang jauh disana.


 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SYEKH AHMAD SYATHIBI ( Bapak Pendidikan dari Tanah Pasundan )

BIOGRAFI SINGKAT KH BAHRUDDIN

ANJANI ( Cinta dan Patriarki )