Ijroil Tidak Akan Pensiun
Suatu malam sehabis salat tarawih, pak Mursi dan Mito duduk bersama di pelataran masjid. Sebagian orang lalu lalang di depan masjid, ada juga yang sibuk membaca al-Quran dengan pengeras suara masjid. Mito membeli sebungkus kopi hitam dan 3 batang rokok untuk pak Mursi, menemai mereka bersantai sejenak sebelum kembali ke warung. Malam itu menjadi spesial untuk Mito, biasanya ia hanya duduk di pelataran masjid sendiri. Tapi kali ini pak Mursi ikut tarawih, mungkin baru pertama Mito ketemu pak Mursi saat tarawih. “tumben pak” “tumben apa nak? “bapak ikut tarawih, biasanya dari sore sudah mangkal di pengkolan” “entah lah nak, tiba-tiba bapak ingin ikut tarawih di masjid” “mungkin bapak mau meninggal” “hus, kamu kalau ngomong sembarangan” “ya memang kenapa pak, kita semua pasti meninggal, tak tau kapan dan di mana. Ijroil setiap satu jam, tiga kali menghampiri kita” “ah ngaco kamu” Susana jadi tegang, karena pak Mursi yang usianya sudah setengah abad ketakutan. Ditamba