Postingan

Salat Tarawih : Kalian Tim 8 atau 20 Rakaat ?

Gambar
Salat Tarawih : Kalian tim  8 rakat atau 20 ? Meskipun hukum salat tarawih itu sunnah ( dianjurkan ), rasa nya ada yang kurang kalau kita berpuasa ramadhan tapi tidak melaksanakan salat tarawih. Salah satu cara untuk menghidupkan malam  ramadhan ( qiyamu ramadhan ) yaitu dengan melaksanakan salat tarawih , selain solat sunnah malam lain nya seperti tahajud dan witir. Waktu salat tarawih di mulai setelah salat isya dan berakhir sebelum salat witir. Selain itu, salat tarawih juga punya banyak keutamaan dari setiap malam nya. Misalnya, mendapat pahala seperti solat berjamaah di masjidil Haram, Nabawi dan al-Aqso, mendapatkan pahala seperti ibadahnya para nabi, di ampuni dosa yang telah lampau, wajah bersinar saat hari kiamat, dan lain-lain. Salat tarawih menemui titik  ikhtilaf ( perbedaan pendapat ) para ulama mengenai jumlah rakaat yang dilaksanakan. Di Indonesia sendiri terbagi menjadi dua tim besar jumlah pelaksanaan rakat salat tarawih, ada tim yang 8 rakaat dan tim 20 ra

Hanya Untuk Berbuka

Gambar
Hanya sekedar untuk berbuka Sore itu pak Mursi mencuri start berdagang, ia sudah datang sejak jam 4 sore ke warung basonya.  Ia melihat bu Diana dan pak Munir sudah sudah di warung mereka masing-masing. Bu Diana berjualan mendoan dan pak Munir berjualan sate khas tegal. Pak Mursi belum melihat Mito, ia memaklumi, sebab Mito memang biasa buka warung setelah salat tarawih. Menjelang magrib, seperti biasa warung wisata kuliner di perbatasan itu ramai di kunjungi orang-orang untuk berbuka puasa. Kali ini, giliran warung baso pak Mursi yang mujur, belum  sampai isa dagangnya sudah mulai mengurang. Entah hari itu orang pada mengidam baso, atau memang tuhan memberikan rezeki lebih untuk pak Mursi hari ini. Pokoknya, warung pak Mursi paling ramai di antara yang lain. Pak Mursi mengambil lagi stok baso di rumah karena masih banyak pelanggan yang berdatangan. Selepas salat tarawih, baso pak Mursi masih lumayan ramai pengunjung. Namun, ia tak melihat Mito datang. Gerobak Nasi bebek M

SEORANG ANAK PEDAGANG

Seorang Anak Pedagang Ketika bulan puasa, Mito membuka warung nasi bebek nya jam 9 malam setelah selesai salat tarawih. Ia mangkal di perbatasan kelurahan Pondok Ranji dan Kampung Utan, salah dua daerah di Ciputat. Berbaris rapih sepanjang jalan perbatasan itu gerobak-gerobak  seperti tukang dagang nasi goreng atau sate madura, ada juga mendoan,  baso dan mie ayam, juga susu jahe hangat. Begitu pula Mito, ia ikut meramaikan khazanah kuliner di perbatasan tersebut dengan menjual nasi bebek khas Madura. Wilayah perbatasan itu memang terkenal dengan wisata kulinernya. Dengan tempat yang cukup strategis, lahan parkir yang luas, di samping jalan utama yang menghubungkan Bintaro dan Ciputat, ditambah mobilitas masyarakat yang tinggi. Setaip sore hingga malam tempat itu selalu di buru orang-orang, anak selolah, pekerja, mahasiswa, warga biasa, hingga pengamen. Setaip penjual dagangan di tempat itu selalu ramai pengunjung, tak terkecuali nasi bebek milik Mito. Sejak ramadhan tiba, warung

MAU PANDEMI ATAU TIDAK, SEBETULNYA RAMADHAN ITU SAMA SAJA

Gambar
            Kalau lagi kondisi kaya gini hindari jempol-jempol nakal di kolom komentar, gak usah rebut ramadhan tahun ini beda Yang ditunggu saat ramadhan bukan sekedar mudik, bukber apalagi cuman ngabuburit. Ramadhan itu buat upgrading diri, supaya kita benar-benar kembali ke fitri. Minggu lalu, umat muslim di Indonesia telah melaksanakan puasa. Sesuai dengan ketentuan Kementrian Agama RI, Ramadhan di Indonesia dimulai Jum’at, 24 April 2020. Sebagian orang merasa ramadhan tahun ini berbeda dengan ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Baik dalam menyambut kadatangan itu sendiri, saat pelaksanaan dan perkiraan di akhir ramadhan. Bagaimana tidak ? pandemi Covid-19 yang belum selesai membuat banyak perubahan baik dalam kebijakan pemerintah, pola pikir masyarakat, budaya, dan struktur sosial. Imbasnya, teraweh berjamaah di masjid dibatasi bahkan dilarang, mengurangnya para pemburu takjil, tidak ada lagi ngabuburit, dan meng hilangnya para   panitia buka bersama (buk

MEJA MAKAN

Gambar
MEJA MAKAN Laki-laki itu masih menatap makanan nya, sepiring nasi putih dengan   lele goring dan sambel pecel. Ia masih menahan lapar, meski perut sudah meronta-ronta. Sekali lahap, dalam hitungan menit mungkin makanan itu akan habis disaantap oleh dia. Tapi dia lebih memilih ngotak ngatik handpdone, dengan harapan ada notifikasi orderan baik itu mengantar barang atau orang. Untuk menyambung hidup esok hari. Hari ini dia hanya menyantap 4 buah gorengan dan secangkir teh manis hangat daan penuh dengan cinta buatan sang istri. Anak nya jam tujuh pagi sudah pergi ke warnet untuk memulai kelas online dari guru di sekolah.   Teman-teman nya lebih beruntung, mereka tidak usah pergi mencari warnet untuk belajar online. Handphone sudah menjadi bayangan mereka setiap hari. Sudah setengah jam makanan itu tidak juga di santap, hp tersebut masih ia genggam. Padahal tidak ada notifikasi apapun, baik orderan atau pun wa. Namun ia tak putus harapan, pemberitahuan bila ada orderan ma

TUKANG POS

Gambar
Tukang pos Tukang pos itu mengayun sepedanya berjuta-juta kilometer, sepuluh tahun dia mencari alamat negeri senja belum juga ketemu. Setiap hari ia berteriak mencari alamat iitu dengan terus mengayun sepedenya, suaranya habis. Setiap orang yang ia jumpai tak pernah tahu dimana alamat tersebut. Ia terus melangkahkan kaki, meneruskan perjalanan. Sesekali ia bersitirahat dibawah pohon yang rindang. Ia hanya makan dan minum seadanya, jika ia kebetulan melewati tumbuhan yang subur, dia bisa makan enak, tapi jika ia hanya menemukan sebuah lembah kering dan pepohonan yang tak terurus, iya hanya menghisap udara, mencium bau keringatnya sendiri. Setiap hari, ia bertanya kepada orang dimana alamat negeri senja. Lagi-lagi jawaban tak pernah ia dapatkan, ia penasaran sebenarnya paket apa yang dia antarkan. Sesekali ia ingin membukanya, namun ia tak ada hak. Cahaya kuning ke merah-merahan memancar dari amplop tersebut. “awas pak, jangan dibuka! Itu senja”. Teriak seorang

DONGENG SEBELUM TIDUR

Gambar
DONGEN SEBELUM TIDUR “Bu... ko warungnya belum tutup?” Suara anak kecil itu menembus bilik kamar, menusuk lubang telingaku. Seolah mengusir dengan halus. “sebentar nak, masih ada pelanggan” Warung kopi yang saya singgahi malam ini cukup sepi, waktu baru menunjukan jam 8. Bukan hanya warung kopi, caffe, tempat perbelanjaan bahkan jalanan juga sepi. Orang-orang pergi pulang kampung, padahal  sudah ada himbauan untuk tidak pulang kampung ditengah Darurat bencana wabah ini. Tapi Masyarakat kita masih saja bandel. Malam ini cukup panjang fikirku. sejak kerja dirumah, setiap waktu harus standby dengan laptop, handphone dan jaringan internet yang kuat. Semua pekerjaan kantor harus dikerjakan dirumah, cukup sulit dan repot. Belum lagi pekerjaan rumah yang harus aku kerjakan. Rasa lapar membuat ku memutuskan untuk mencari warung kopi terdekat. untuk sekedar menyantap mie instan, gorengan dan meminum es. aku memesan mie instan double telor dan es juruk. sambil menungg