DONGENG SEBELUM TIDUR



DONGEN SEBELUM TIDUR


“Bu... ko warungnya belum tutup?”

Suara anak kecil itu menembus bilik kamar, menusuk lubang telingaku. Seolah mengusir dengan halus.

“sebentar nak, masih ada pelanggan”

Warung kopi yang saya singgahi malam ini cukup sepi, waktu baru menunjukan jam 8. Bukan hanya warung kopi, caffe, tempat perbelanjaan bahkan jalanan juga sepi. Orang-orang pergi pulang kampung, padahal  sudah ada himbauan untuk tidak pulang kampung ditengah Darurat bencana wabah ini. Tapi Masyarakat kita masih saja bandel.

Malam ini cukup panjang fikirku. sejak kerja dirumah, setiap waktu harus standby dengan laptop, handphone dan jaringan internet yang kuat. Semua pekerjaan kantor harus dikerjakan dirumah, cukup sulit dan repot. Belum lagi pekerjaan rumah yang harus aku kerjakan. Rasa lapar membuat ku memutuskan untuk mencari warung kopi terdekat. untuk sekedar menyantap mie instan, gorengan dan meminum es.

aku memesan mie instan double telor dan es juruk. sambil menunggu hidangan siap untuk di sajikan, aku menyantap delapan gorengan. Perut yang memberontak itupun akhirnya terkendali setelah pesanan datang.

“silahkan, mas”

Lalu ibu itu masuk ke kamar bilik terebut.

“bu,  ada dongen apa malam ini?”

Lagi-lagi suara itu jelas terdengar di telingaku, ibu itu hanya terdiam. Tak terdengar satu kata pun.

“bu, aku ingin dongen sebelum tidur”

Aku mencoba untuk tidak peduli, lagi pula tidak ada hubungannya denganku. Aku teruskan menyantap mie yang ku pesan dan menghabiskannya.

Ibu itu keluar lalu menghampiriku.

“maaf mas, boleh saya meminjam handphone nya sebentar”. Dengan nada santun, ibu itu memohon

“loh, buat apa bu”?

“ hanya sekedar searching dongen untuk anak saya, ia tidak bisa tidur kalau tidak saya kasih dongeng, biasanya saya pake hape suami saya, tapi sekarang dia belum pulang, masih narik

Tentu dengan iba ku pinjamkan Hp sebentar. Ia bilang, suamai sopir ojek online. Gadgetnya harus selalu di bawa buat narik penumpang. Biasanya jam 8 malam sudah pulang. Tapi sekarang belum karena penumpangnya sepi. Belum cukup bawa uang untuk makan besok. Jadi harus “lembur”.

Ia kembali ke kamar itu. Ukuranya kecil, mungkin cukup untuk satu kasur saja. Temboknya hanya bilik reot, lantainya juga plaster yang sudah rusak, apalagi atapnya, hanya terpal tipis.

Dari kamar itu, aku mendengar dongen yang tak biasa. Dongen yang jarang dilantunkan menemani anak tidur. Apalagi zaman sekarang, jangan-jangan anak-anak sudah tidak senang mendengarkan dongen, mungkin lebih senang menonton youtube, main game atau  instagram. 

Dari kamar itu, suara merdu keluar. Menembus bilik-bilik, menembus telinga, menembus membuka cakrawal.  membuatku terdiam, menikmati setiap lantunan kata dan kalimatnya. Membuat ku terfana, tersentuh, tubuhku gemetar.

Roohatil athyaaru tasyduu fil layaaliil maulidi
Wa bariiqun-nuuri yabduu min maaanii ahmadi”

Kalimat itu terus berulang dengan suara merdu dan nada yang indah, penuh dengan makna. Sangat puitis dan menyejukan jiwa. Meski warung ini kecil, ternyata sebenarnya mereka kaya.

Alih-alih mendongenkan anaknya dengan syair tersebut, aku malah ikut menikmatinya. Sambil menghisap sebatang rokok, aku ikut merasa “diceritakan” kisah Nabi. Fikiranku ikut melayang jauh menembus cakrawala, hatiku ikut tenang bak samudra di lautan. Stress yang aku alami seketika lenyap disapu kata-kata. Bagaimana tidak strees? Akhir-akhir ini, setiap lihat berita, instagram, twitter, isinya tentang Covid-19. Obrolan disetiap penjuru bumi juga tentang covid-19. Banyak masyarakat yang panik berlebihan, lalu merugikan orang lain. dalam situasi ini saku mencoba untuk tenang, meski tidak tenang. Mencoba tidak panik, meski panik, mencoba untuk tidak was-was, meskipun waswas. 

Semakin mengikuti hal itu malah semakin strees, aku fikir ini tidak sehat. Lalu, dongen dari bilik kecil itu telah memberi ku hal baru untuk dinikmati.
Suara anak kecil itupun lenyam ditelan mimpi, lantunan syair itupun perlahan hilang.


Ciputat, 30 Maret 2020
Diwarung kopi

 


Komentar

  1. 1xbet korean football betting sites
    1xbet korean football betting sites · 1xbet korean football betting sites · 1xbet korean football betting sites · 1xbet korean football betting sites · partenaire 1xbet 1xbet korean football betting sites.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SYEKH AHMAD SYATHIBI ( Bapak Pendidikan dari Tanah Pasundan )

BIOGRAFI SINGKAT KH BAHRUDDIN

ANJANI ( Cinta dan Patriarki )