Sir Crocodile, Potilik Hitam, dan Bahaya Hoax



Sir Crocodile
Politik Hitam dan bahaya Hoax

Politik adu domba, iming-iming status sosial dan janji Sebuah negara baru yang ideal. Sir Crocodile berhasil membuat kekuatan masa untuk memberontak Raja yang sah, Nefetari Cobra. dengan kendaraan organisasi Baroque Works, Crocodile menyusun sebuah rencana untuk meng kudeta paksa sang raja, seleruh rencana tersebut diberinama "Operasi Utopia".

Anggota organisasi BW (Baroque Works) tersebar hampir diseluruh negara. agen-agen BW mempunyai tugas berbeda, agen BW bertugas Untuk merekrut anggota baru sebanyak mungkin, sedangkan agen-agen yang lain bertugas untuk menyebarkan berita bohong tentang Raja dan Pemerintah. Konflik dimulai.


Crocodile tahu bahwa sebagian rakyat Alabasta tidak mengetahui kebenaran yang terjadi. berita bohong menjadi senjata yang ampuh, petahana di fitnah, digulingkan paksa. rakyat di adu domba, saling tuduh dan saling merasa "mereka benar". hoax memang senjata utama untuk menjatuhkan sang raja. dampak dari berita bohong tersebut, rakyat percaya bahwa sang raja telah "menelantarkan rakyat" dan mencuri kekayaan kerajaan. akhirnya rakyat menyerang petahana dan berdemontrasi dengan tujuan mengganti raja, digantikan dengan pemimpin yang baru, sir Crocodile.

pertengkangaran antara rakyat sipil dengan rakyat sipil, Rakyat dengan aparat kerajaan, rakyat dengan petinggi kerajaan tak terhindarkan. sampai pada akhirnya "keos" terjadi, baku hantam dan saling serang. hal itu disebabkan politik hitam Crocodile dengan senjata Hoax dan fitnah. 

menjelang pilpres 2019, tensi politik semakin memanas. sampah serapah bertebaran disetiap platform media sosial. segala cara dilakukan untuk memenuhi kepentingan. rakyat fanatik buta dan tidak mau mencari kebenaran. isu-isu agama dimainkan, politik hitam dan putih dimainkan,baku hantam dan caci maki dimedia sosial.

meskipun demikian, masalah akan tetap terjadi dibumi ini. namun, kita meminjam Istilah Qawaid Fiqhiyyah " Jika ada Dua Madharat (bahaya) saling berhadapan, maka diambil yang paling ringan". sebab itulah, baik buruk seorang calon pemimpin maka kita harus tetap memilih.

pada akhirnya kita harus berpihak. Politik Keberpihakan seperti yang dilakukan agen Baroque Works, tangan kanan Sir Crocodile, Miss All Sunday (Nico Robin).  memilih bergabung dengan sang penyelamat Alabasta, Bajak Laut Topi Jerami.

Nurhadi-aldo Hadir ditengah tingginya suhu politik, menawarkan gelagak tawa di tengah rakyat yang sedang darurat tertawa. namun, memilh Dildo pada akhirnya bukanlah sebuah Pilihan.

tetaplah menjadi pemilih yang waras, kurangi konsumsi hoax dan bijak dalam menyikapi segala sesuatu adalah hal yang terpenting. supaya kita tidak seperti kerajaan Alabasta, membenci petahana karena termakan hoax, dan membenci rakyat yang lain karena merasa benar sendiri. padahal itu hanya anggapan kita saja karena malas mencari tahu dan tidak bijak..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SYEKH AHMAD SYATHIBI ( Bapak Pendidikan dari Tanah Pasundan )

BIOGRAFI SINGKAT KH BAHRUDDIN

ANJANI ( Cinta dan Patriarki )