HAOL KH. ABDUL WAJIN (malam persaudaran)

HAOL KH  ABDUL WAJIN
(malam-malam persaudaraan)


Pondok Pesantren At-Tawasul yang di pimpin Oleh 5 orang pengasuh yaitu Kiyai Abah Sepuh, Kiyai Abah Yasin, Kiyai Abah do'a, Kiyai Abah Aang dan Abah Bungsu sebagai penurus dari para pemimpinnya terdahulu. selain kegiatan mengajar santri yang ada di pondok pesantren, para kasepuhan sering berdakwah dan melakukan pengajian diluar pondok pesatren. hal itu sudah menjadi agenda rutin setiap minggu. mereka adalah pewaris pesantren dari ayahnya KH. Abdul Wajin bin KH Mursalin bin Mbak Raden Ganda.

menurut cerita masyarakat setempat, pondok pesantren at-tawasul yang kini berderi sebelumnya bernama pondok pesantren Al-Mursalin pada tahun 1938 yang pertama kali di bentuk oleh KH Mursalin, kake dari para kasepuhan. beliau adalah seorang perantau dari ciamis jawa barat yang menuntut ilmu dari pesantren ke pesantren. singkat cerita, KH Mursalin Lulus dari Pesantren Gentur Cianjur yang dipimpin oleh Syekh Ahmad Syatibi. lalu menikah dengan putri seorang saudagar kaya di cianjur, daereah cilaku Mulyasari. hampir 1/4 lahan tanah di Desa mulyasari adalah milik saudagar tersebut. singkatnya, KH Mursalin memdirikan Pesantren Al-Mursalin.

setelah KH Mursalin wafat, pesantren tersesebut di teruskan oleh putranya, KH Abdul Wajin. setalah dibawah kepempinan KH Abdul Wajin, Pesantren Al-Mursalin Berganti nama menjadi Pesantren Al-Hikmatujin pada tahun 1983. KH Abdul Wajin Memimpin Pondok pesantren samapai tahun 2008. KH Abdul Wajin Meninggal pada tanggal 08 Maret 2008. setelah beliau wafat, pesantren al-hikmatujin di teruskan oleh ke 5 putranya, pesantren Al-Hikmatujin Kini bergani nama menjadi Pesantren At-Tawasul.

Haol KH Abdul Wajin yang biasa di peringati pada akhir bulan jumadil akhir. acara haol dilaksanakan selama 3 hari 3 malam di Pondok Pesantren At-Tawasul, Desa Mulyasari Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. acara haol KH Abdul Wajin dari tahun ke tahun selalu mendapatkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. tokoh masyarakat, kiyai, aaparat pemerintah, karang taruna, ormas islam dan lain-lain. hal itu menjadi pemandangan yang indah setiap haul, berkumpul bersama-sama maysrakat dalam satu lingkungan mempererat tali persaudaraan.

haul KH Abdul Wajin selalu dijadikan momentum untuk memperpanjang silaturahmi sesama masyarakat, baik itu dari wilayah cianjur ataupun diluar cianjur. ormas seperti PFI, Banser, NU, Muhammadiyah, Pemuda Pancasila dan lain-lain ikut gotong royong membantu acara Haul tersebut. selama tiga hari tiga malam pemandangan indah itu dapat terlihat di lingkungan pesantren, disaat suhu politik dan isu agama yang sedang memanas karena pilpres 2019. haul KH Abdul Wajin pada awal Januari 2019 seolah menjadi penetrasilir perbedaan tersebur. semua bersama-sama mengundang masyarakat untuk berkumpul dalam majlis, bersama sama membersihkan lingkungan desa, gotong royong ikut mengawal berjalannya acara tersebut. inilah potret bangsa Indonesia yang sebenarnya, bangsa gotong royong.

Persaudaraan, kebersamaan dan Persatuan adalah cita-cita KH Abdul Wajin, mempersatukan Masyarakat islam dalam islam, mempersatukan masyarakat yang berbeda-beda, memberikan ketentraman sesama manusia. tidak ada permusuhan, kebencian dan pertentangan dalam masyarakat di desa Mulyasari Cianjur. hal itu perlahan-lahan diwujudkan oleh KH Abdul Wajin dan para penerusnya melalui berbagai agenda pesantren, seperti manaqiban, tahlilan dirumah-rumah warga, undangan majlis taklim dan Haul KH Abdul Wajin.

"kebersamaan adalah kunci kemajuan". nasihat yang selalu dipegang teguh oleh penerusnya, untuk menciptakan persaudaraan ditengah keberagaman masyarakat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SYEKH AHMAD SYATHIBI ( Bapak Pendidikan dari Tanah Pasundan )

BIOGRAFI SINGKAT KH BAHRUDDIN

ANJANI ( Cinta dan Patriarki )