Postingan

Di Halaman Belakang Rumah

Gambar
  Suatu malam yang hujan. Saya iseng pergi ke teras belakang rumah. Menikmati kopi yang saya giling sendiri, sambil menyetel lagu ala anak-anak indie. Selera musik saya random, apa saja yang penting enak di Telinga. Tidak perlu diskusi panjang mengenaik musik, selera orang beda-beda. Simpelnya, tidak boleh ada diskriminasi karena perbedaan selera musik. Apalagi kalau bukan bermain handphone dan berseluncur di media sosial sambil liat orang-orang update tentang hujan, atau membaca quote-quote tentang hujan dan kenangan. Dari sekian banyak kata-kata tentang hujan, malam itu ada yang mencuri perhatian saya. Kira-kira begini bunyinya “ saat hujan ingatnya mantan, saat gempa ingatnya tuhan” Sontak saya mesem-mesem sendiri. Sedikit nyeleneh tapi menyadarkan. Di tengah krisis emosional dan kehuasan dahaga spiritual. Agak baiknya mungkin kita meluangkan waktu untuk sendiri, jauh dari keramaian, evaluasi dan mendengarkan pesan dari alam bawah sadar. Beragama sepertinya tidak cukup hanya denga

PEREMPUAN DI TITIK NOL, MEMBONGKAR KEBOBROKAN KAUM LELAKI

Gambar
  Resensi Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal el-Saadawi Kelas social ekonomi berdasarkan perbedaan gender yang menindas, terlupakan oleh Charles Darwin setelah menemukan teori evolusi. Sebab, waktu itu kaum Borjuis selalu menganggap mereka adalah keturunan para dewa dan membenarkan segala tindakan eksploitatif tidak manusiawi. Mensakralisasi diri dengan eksistensi-eksistensi yang dianggap suci. Sedangkan para perempuan, hanya dijadikan budak oleh kaum lelaki serta pelampiasan nafsu birahi. Nawal el-Sadawi, seorang feminis dari mesir, mencoba menceritakan dan melawan kebobrokan, diskriminasi, eksploitasi dan subordinasi para wanita ditempatnya. Di mana ia menguak sebuah kebobrokan masyarakat yang didominasi oleh kaum lelaki, sebuah kritik terhadap budaya patriarki yang dijunjung begitu tinggi. Meminjam bahasa Muchtar Lubis, Buku sangat “keras dan pedas”. Membongkar semua keburukan, penindasan, pelecehan, dan ketidak adilan terhadap kaum perempuan. Novel ini ditulis berdasarkan kis

PADA SEBUAH HUJAN

Gambar
  Pada sebuah hujan. Maka pada sebuah hujan di pagi hari, aku ingin sekali menangis dan pergi. Telepon berdering di kamar mandi, satu panggilan dari kekasih hati. Aku berjalan dari lorong ke lorong menuju sumber suara Sudah tak berpenghuni, padahal, setiap hari hujan memberi isyarat rezeki. Maka pada sebuah hujan dari malam hari, aku memberi pesan singkat pada setangkai bunga Kicau burung di kepala, Hidung menghirup udara, embun pagi bersujud di telapak kaki. Lama rasanya kita tidak tertawa bersama saat  gerimis hujan di pagi hari. Sambil melihat rumput mengelap setiap tetes air yang mengguyur tubuhnya. Maka pada sebuah hujan di pagi hari, suaramu sudah tak terdengar lagi.  Menyuruhku untuk pulang ke halaman rumah. Kata ibu, di sana ayam dan sejenisnya telah menungguku berceramah. Menceritakan bagaimana hujan bisa turun di pagi hari Maka pada sebuah hujan,  aku bercerita bagaimana cara untuk pulang ke pangkuan. Bagaimana pelangi tidak punya warna hitam. Bagaimana bumi tidak pernah meny

MALAM MINGGU PENUH DUSTA.

Gambar
Konon, cinta adalah hal yang paling rumit dalam sejarah hidup manusia. Adam siap dihukum demi permintaan sang ke kasih memakan buah terlarang. Qobil dan Habil harus saling membunuh. Atau seperti  Friedrich Nietzsche, cintanya bertepuk sebelah tangan dan  mengalami banyak penolakan. Nayah, seandaikan engkau tahu, bahwa cinta sedari dulu hingga sekarang, bahkan nanti di masa depan, akan begitu-begitu saja. Hadir orang ke tiga, ketidak cocokan secara karakter, keluarga yang ikut campur, atau membohongi hatinya sendiri.   Masalahnya, manusia terkadang tidak bisa membedakan antara cinta dan nafsu, Ada juga yang mencapur keduanya. Hidup memang begitu, Nayah. Biarkan Para lelaki yang telah mengajarkanmu segala hal itu, pergi. Sebab, ia hanya mengajarkan, tidak mengajak dan menuntunmu. Walau cinta yang pernah engkau alami itu rumit dan membingungkan, engkau harus terus menjalani hidup. Belum berakhir, percayalah. Pernah suatu waktu aku berfikir bagaimana seorang lelaki bisa menyia-nyiakan mu.

MENCOBA BERSAHABAT DENGAN MAKHLUK GAIB

Gambar
Kisah ini terjadi pada tahun 2003, ketika itu aku duduk di kelas 3 SD. Suatu malam, aku bersama ayah, ibu, dan pamanku menghadiri undangan syukuran saudaraku yang tinggal di kampung sebelah, masih satu desa. Namun, jarak tempuh dari rumahku ke kampung tersebut memakan waktu sekitar 30 menit berjalan kaki. Melewati persawahan, kebun kopi, hutan dan bukit. Waktu itu, belum ada yang mempunyai kendaraan di keluarga kami, jadi mau tidak mau harus berjalan kaki. Kami berangkat dari rumah selepas solat magrib, berempat. Karena hari mulai gelap, kami membawa satu buah patromak untuk penerang jalan. Tidak begitu terang, cahayanya hanya cukup untuk membuka jalan dengan jarak jangkau yang tidak terlalu jauh, hanya satu meter ke depan dan kesamping. tidak ada lampu rumah apalagi lampu penerang jalan, karena jalan yang kami tempuh adalah sawah dan hutan. Kami mulai berjalan melewati sawah, jalannya setapak dan kecil, saat berjalan melewati sawah, kami harus berbaris, aku memilih barisan tengah kare

ALTERNATIF WISATA ALAM SELAIN PUNCAK BOGOR, GAK KALAH ADEM!

Gambar
Destinasi wisata alam selalu menjadi pilihan bagi warga Ibu Kota dan sekitarnya. Di akhir pekan, kawasan Puncak Bogor selalu menjadi tujuan utama. Namun, masih banyak yang belum mengetahui destinasi wisata alam yang tak kalah seru dan sejuk selain Puncak Bogor. Apa saja? Berikut beberapa alternative destinasi wisata alam selain Puncak Bogor.  1. Camping Ground Gayatri, Citeko. Siapa yang kangen camping ? Gayatri bisa menjadi alternative untuk liburan di akhir pecan maupun hari libur panjang.  Lahan yang cukup luas, udara dan suasana yang sejuk, juga suguhan pemandangan Gunung Gede yang begitu indah menjadikan Gayatri salah satu tempat yang bisa kamu kunjungi. Area camping ground yang luas dan bisa menampung lebih dari 40 tenda.  Bagi kamu yang senang dengan destinasi alam, Camping Ground Gayatri bisa menjadi pilihan. Lokasinya terletak di Citeko, Cisarua, Bogor. Sebelum Camping, sangat disarankan untuk reservasi terlebih dulu, sebab kouta dibatasi hanya 40 tenda. Kamu cukup mengeluar

THE OLD MAN AND THE SEA (Novella Ernest Hemingway yang fenomenal)

Gambar
  The Old Man And The Sea, bercerita tentang seorang nelayan tua yang berpengalaman, Santiago. Di Masyatakat, dia disebut sebagao salao atau bentuk lain dari ketidakbergunaan. Hal itu disebabkan pada suatu waktu, ia melewatkan delapan puluh empat hari tanpa menangkap seekor ikan pun.  kepercayaan masyarakat kepadanya semakin berkurang. Manolin, seorang bocah kecil yang selalu membantunya menangkap ikan dilarang oleh orang tuanya bergaul dan membantu lagi Santiago karena kesialannya. Ia disuruh untuk bergaul dengan nelaian lain yang lebih beruntung. Betapa mirisnya seorang nelayan dicap buruk dan jauh dari keberuntungan. Pada hari ke delapan puluh lima, Santiago memutuskan untuk pergi ke laut sendiri. Ia berangkat menuju lautan yang terkenal dengan arus derasnya di wilayah samudra Atlantik, Gulf Sream. Ia menghabiskan waktu berhari-hari dilautan sendiri, menangkap ikan, menahan badai dan serangan dari ikan-ikan ganas. Dengan modal ikan mentah, ia bertahan hidup ditengah lautan yang gana