Postingan

SANG NABI

CINTA SANG NABI (khalil Gibran) Ketika cinta memanggilmu, ikutlah dengannya Meskipun jalan yang harus kautempuh keras dan terjal Ketika sayap-sayapnya merengkuhmu, serahkan dirimu padanya Meskipun pedang-pedang yang ada di balik sayap-sayap itu mungkin akan melukaimu Dan jika ia berbicara padamu, percayalah Meskipun suaranya akan membuyarkan mimpi-mimpimu bagaikan angin utara yang memporakporandakan petamanan. Cinta akan memahkotai dan menyalibmu Menumbuhkan dan memangkasmu Mengangkatmu naik, membela ujung-ujung rantingmu yang gemulai dan membawanya ke matahari Tapi cinta juga akan mencengkeram, menggoyang akar-akarmu hingga tercerabut dari bumi Bagai seikat gandum ia satukan dirimu dengan dirinya Menebahmu hingga telanjang Menggerusmu agar kau terbebas dari kulit luarmu Menggilasmu untuk memutihkan Melumatmu hingga kau menjadi liat Kemudian ia membawamu ke dalam api sucinya, hingga engkau menjadi roti suci perjamuan kudus bagi Tuhan. Semuanya dilakukan cinta untukmu hingg

HATIKU SELEMBAR DAUN

HATIKU SELEMBAR DAUN (Sapardi Djoko Damono) HATIKU SELEMBAR DAUN MELAYANG JATUH DIRUMPUT; NANTI DULU, BIARKAN AKU SEJENAK TERBARING DI SINI; ADA YANG MASIH INGIN KUPANDANG, YANG SELAMA INI SENENTIASA LUPUT; SESAAT ADALAH ABADI SEBELUM KAU SAPU TAMANMU SETIAP PAGI.

WANITA-WANITA YANG HARAM DINIKAHI

Gambar
KONSEP MAHRAM DALAM AL-QUR’AN & HADIST A.     Pengertian Mahram Pada masyarakat awam, sering terjadi kesalah fahaman kata dan bahasa dalam istilah mahram.   yang kemudian menjadi kebiasaan. Padahal perkara itu kurang tepat dan menyalahi arti. Mereka banyak yang menyebutnya dengan Istilah Muhrim. Dalam terminologi bahasa Arab, kata mahram adalah orang-orang yang merupakan lawan jenis, namun haram (tidak boleh) dinikahi. Sedangkan istilah Muhrim dalam terminilogi Bahasa Arab adalah orang-orang yang berihram dalam ibadah haji setelah tahallul. Secara terminologi, mahram adalah orang yang haram dinikahi, baik mahram yang berifat selamanya ( Mu’abbad) maupun sementara (mu’aqqat). [1] Mahram yang bersifat selamanya ( Mu’abbad) menyebabkan seorang laki-laki diharamkan untuk menikahi seorang perempuan selamanya, kapanpun. Sedangkan mahram muaqqat hanya mengharamkan seorang laki-laki menikahi perempuan selama waktu tertentu dan keadaan tertentu. Jika status hubung

BANGGA JADI PMII

Gambar
BANGGA JADI PMII Oleh : Muhammad Sayyid Rifai “ bersemilah bersemilah tunas PMII,   Tumbuh subur, tumbuh subur kader PMII Masa depan ditanganmu untuk meneruskan perjuangan Bersemilah bersemilah kau harapan bangsa” ( HYMNE PMII ) Bangga menjadi kader PMII ? kenapa tidak ?. lantas apa yang di banggakan ketika kita menjadi kader PMII ? kebanggaan tidak bisa kita makan ketika lapar, kebanggan tidak bisa kita minum ketika haus, kebanggan tidak bisa menjadi selimut ketika kita kedinginan. Bahkan terkadang kebnggan hanya akan menjadikan beban dan keangkuhan didalam   diri manusia. Tetapi kebanggan PMII ini berbeda, kebanggan menjadi anggota PMII adalah kebanggan kultur budaya indonesia yang kemudian melekat dalam diri kita dan mendarah daging. Adalah Mahbub Djunaedi dalam Sebuah Karya nya   “Dari Hari ke Hari” yang menceritakan sebuah perjalanannya panjang dalam berproses terutama dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia   yang patut Untuk di