TOLERANSI ANTAR UMAT BERINTERNET

                                         





                                                        TOLERANSI ANTAR UMAT BERINTERNET


lagi, pembahasan soal manusia-manusia di dunia maya seolah tak akan habis. sebab perkembangan teknologi yang semakin maju dan terus berkembang, dan kebutuhan informasi yang cepat, atau bahkan sudah menjadi DNA manusia, harus dan tidak boleh tidak. semua harus menggunakan internet. dari orang tua, anak muda, bahkan sampai anak anak, semua tak ingin ketinggalan zaman, tak ingin ketinggalan teknologi. sebab itulah internet menjadi dewa yang patut di sembah. lihat saja, orang kadang lebih mementingkan kuota daripada perutnya sendiri, atau jangan-jangan perut meraka sekarang adalah internet, dan kuota sebagai makanan pokok yang harus setiap hari di lahap.


internet itu multifungsi, bisa sebagai sarana informasi, dagang, mencari ilmu, alat propaganda, ujarang kebencian bahkan ajang pencarian jodoh. tak sedikit mereka dari sebagian golongoan menggunakan media sosial dan internet sebagai alat pencarian jodoh, klimaksnya sampai ke jenjang pernikahan, namun tak bisa dipungkiri, hasil pernikahan nya kadang tak harmonis, sebab mereka hanya saling kenal di media.

apalagi tahun politik, media selalu menjadi alat propaganda dan manuver politik yang ampuh. sampai kita bisa melihat, terbentuk kubu-kubu orang dimedia dengan pilihan politiknya, sangat panatik, kadang juga jijik. bagaimanapun, keika kita memilih seorang calon yang kita dukung, kita sangat panatik, dan tidak suka jika pilihan kita dihina atau direndahkan, timbulah sifat marah yang tidak jelas, padahal, jika merka berpapasan dengan pilihannya itu dijalan, misal. belum tentu kau itu dianggap, bijaklah dalam menyikapi segala hal, termasuk pilihan politik.

atau, tukang dagang yang menjadikan media sebagai alat marketing, mereka sangat paham kebutuhn pasar, dan kebiasaan konsumen. mereka suka yang praktis, tak perlu datang kepasar, berdempit-dempitan dengan orang lain kecuali dalam waktu tertentu. cukup duduk dikantor, membuka internet lalu memilih barang yang ingin ia beli. tapi, sebagian pendagang justru memanfaatkan hal itu, terkadang barang yang dipesan tidak sesuai dengan tampilan dan deskrifsi yang ia tulis di medianya. sehingga orang kurang merasa puas.

kini kehidupan lebih terasa nyata di dunia maya, sehari tanpa kuota bagai dunia tanpa se isinya. tak sedikit kasus asusila yang terjadi sebab penyalah gunaan media. misal, pemerkosaan yang berawal dari kenal di facebook, penculikan anak, atau bahkan penipuan.


terkadang, saat kita meilhat dimedia sosial, snapgram teman-teman kita, yang isinya jalan-jalan, kebahagian bersama teman, berfoto di tempat-tempat bagus, dersandar dengan mobil mewah, atau bermesraan dengan pasangan yang baru menikah. kita akan merasa bukan apa-apa dibanding mereka, kita tidak bisa kemana-mana, atau bahkan kita merasa menjadi tidak ada apa-apanya dibanding mereka. timbulah kecemburuan sosial, kemudian pikiran kita terjajah oleh lingkungan dan gaya hidup, sebab ingin menjadi seperti orang lain. padahal kita coba berfikir bagaimana supaya orang lain bisa seperti kita.


bukan itu yang penulis maksud, itu hanya contoh bagaimana orang menggunakan media sebagai alat kebutuhan dan kepuasan batin mereka, mencaci, memaki, berbebat, bahkan sampai fitanh memfitnah. sangat miris, karena mereka tak sadar telah melalukan "War" yang menyerang batin, fikira, dan hati. sampai berlajut kebencian secara fisik seperti bullying di dunia nyata. menjadi berkubu-kubu sebab perbedaan pandangan.


damailah, jangan seperti anjing, selalu menggonggong, tapi di lempari batu oleh orang. atau seperti babi, selalu berjalan lurus tanpa melihat kiri dan kanan dengan segala situasi yang ada.

cobalah lihat, berapa dampak negatif yang dihasilkan jika manusia terus menggunjing di media. merugi, sebab ingin terkenal melakukan segala hal. apa gunanya populatirs ? jika yang dilakukan telah meliwati batas. 


kerukukan bukan hanya untuk umat beragama di dunia nyata.
tapi toleransi juga harus dibangun antara umat berinternet


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SYEKH AHMAD SYATHIBI ( Bapak Pendidikan dari Tanah Pasundan )

BIOGRAFI SINGKAT KH BAHRUDDIN

ANJANI ( Cinta dan Patriarki )